Puisi Pendek
Andai mata mu sebuah jendela yg tk bisa aku buka ku harap slalu ada celah untk menuju hatimu ke ruang tengah di mana kejujuran tergeletak begitu saja Cobalah kau mengerti dan jngn kau bohongi aku lgi.. Rasa yang kau bicarakan berbeda dengan yang kau jelaskan Rindu itu segetir madu Kuteguk bersamamu. Dekatlah Akan kukecup keningmu Tanda sayang cintaku Tak usah mandi Aku suka wangi tubuhmu Biar kuingat sepenjang waktu Jadilah siang Terang tinggi menjulang Memisahkan pagi dan petang Menjadi dinding penghalang Bagi rindu yang tak kunjung pulang Menulislah sepenuh hati Tak selalu kau alami sendiri Pinjamlah kepala, telinga dan mata Dan temukan kata untuk merasakannya Aku hanya memperhatikan semesta Dan jemariku memilih kata Menggambarkan melalui aksara Bahagia dan luka hanyalah kisah belaka. Hanya ucapan terimakasih; yang tak tulus hati untuk sebuah kebersamaan; yang tak pernah kau inginkan menjadi cinta menyakitkan Kelak kutinggalkan kota ini kota yang memberi warna pelangi da